JAKARTA, - DPD PPI DKI Jakarta mengadakan kegiatan audiensi dengan Ketua Komite III DPD RI Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si, pada Kamis, 12 Mei 2022 di gedung Sriwijaya Gedung B lt 2 DPD RI Senayan Jakarta.
“Tujuan audensi selain memperkenalkan PPI DKI Jakarta juga menjajaki kolaborasi program program PPI di bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, sosial dan lingkungan hidup,” ujar Liana Trisnawati Ketua PPI DKI Jakarta dalam siaran pers yang diterima oleh redaksi Jitunews pada Kamis (12/5).
“PPI sebagai wadah alumni penerima Anugerah Perempuan Indonesia (API) ingin berperan dalam mewujudkan perempuan pemimpin global dan mendukung pemberdayaan perempuan terkait hak asasi, hukum, gender dan hak warga negara” papar Nana Irlisa Ketua Umum PPI. “PPI memiliki misi untuk menjadikan perempuan yang berkompetensi, berkualitas dan mandiri,”ujar Nana menambahkan.
Pada kesempatan audiensi ini, Ketua Komite III DPD RI Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H.,M.Si menyampaikan, “bahwa perempuan harus mengevaluasi diri, bertansformasi,menumbuhkan sikap melakukan perubahan dan meningkatkan kapasitas diri. Peran perempuan pemimpin dalam suatu organisasi atau perusahaan diharapkan tidak mengesampingkan tugas utamanya sebagai istri dan ibu dalam keluarga. Perempuan sebagai mahluk yang dapat melakukan multitasking diharapkan untuk terus dapat berkarya dan memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar, diharapkan perempuan wajib beradaptasi pada perkembangan digital”.
Audiensi ini selain diikuti oleh pengurus DPD PPI DKI Jakarta, juga diikuti oleh 6 DPC PPI DKI Jakarta.
Lebih lanjut Sylviana Murni berpesan, sebagai upaya mewujudkan pemberdayaan perempuan, harus memiliki semangat dan daya juang sebagai perempuan yang tangguh, karena peran perempuan sangat potensial dalam memajukan pembangunan bangsa.
Ditegaskan, pentingnya perempuan membangun identitas diri yang positif. Ia menambahkan women's empowerment tidak boleh terpisah dari keluarga, jika perempuan berdaya dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak dalam keluarga sejak dini, maka dapat menjadi kunci untuk melahirkan generasi bangsa yang berkualitas dan menjunjung tinggi etika moral.
Pentingnya membangun generasi unggul karena anak menentukan keberhasilan suatu bangsa di masa depan. Upaya tersebut akan terlaksana, jika keluarga dapat memastikan terpenuhinya hak-hak dasar anak, seperti hak untuk hidup, hak tumbuh dan berkembang.
